you..are..mmm.. MINE !!!

Sabtu, 04 September 2010

1st FF - no one else like u ~ part 2

Awalnya aku menyangka Kyu menyukaiku tapi saat kejadian itu dia malah marah besar.~


--------------------
Dia dekat dengan ku. Kita sering mengikuti lomba dari sekolah. Kita sering belajar bersama. Bahkan sering pulang bersama. Itu yang membuat ku dekat dengan Kyuhyun tapi walaupun kita dekat aku tidak pernah merasakan hal yang khusus di antara kita.


Hari itu sekitar 6 bulan yang lalu. Saat aku masih duduk di bangku 1 SMA. Awalnya memang tidak ada kaitannya dengan Sungmin sama sekali. Itu hanya sebuah kecelakaan.Kecelakaan yang mengubah masa depan seseorang. 


Aku berjalan di koridor sekolah sambil membawa nampan yang berisi 2 gelas kopi. Ya,tadi saat mau masuk kelas aku melewati dapur guru lalu aku diminta membawakan 2 gelas kopi ini ke ruang kepala sekolah.


Diluar sana ah, tepatnya di bawah sana dia Lee Sungmin sedang menyiram tanaman haha sepertinya di terlambat lalu diberi hukuman menyiram tanaman sekolah haha lucu sekali mungkin bunga-bunga itu akan tumbuh lebih subur kalau yang menyiramnya seriang dan semanis sungmin hahaha. Aku terus melihatnya dan tertawa melihat ulahnya menyiram bunga. Lucu sekali,bertingkah imut seakan ia bicara dengan bunga-bunga itu. Apa dia tidak lihat hyukjae songsaengnim kesal dengan tingkahnya. 


Aku masih tersenyum melihatnya.
"BRUUGH !!" sedetik kemudian sudah terdengar lagi "PRAANG.~-!!"


kertas yang berhamburan. Noda kopi dimana-mana. Pecahan gelas. Aku tidak bisa berkata melihatnya. Ah, gawat. Otthoke ?? .


Dia, Kyuhyun aku tau dia akan pindah sekolah.Bahkan bukan cuma aku tau seluruh penghuni sekolah juga pasti sudah tau, ini bukan berita yang baru lagi dan semua juga tau dia sudah mengimpikan pergi ke Amerika cita-citanya bisa terwujud disana. Dia akan pergi ke Amerika dan pihak sekolah sebenarnya tidak mengiijinkan si jenius Kyuhyun keluar dari sekolah ini, lalu pihak sekolah memberi Kyuhyun soal atau yang bisa disebut tantangan mengerjakan 100 lembar soal yang diselesaikan dalam 2 hari dan dikumpulkan tepat jam 7 pagi. 


Sekarang kertas itu sudah bercampur dengan noda kopi dan pecahan gelas.


Aku masih terpaku melihatnya begitu juga pemilik kertas-kertas itu. Kata maaf tidak akan cukup. Ini tentang masa depannya. 


"Mi..mianhae jongmal mianhae " aku membungkuk
dia tidak menjawab 
Ah, tunggu aku kan tidak bersalah. Kenapa aku yang minta maaf dia kan yang menabrak ku.
Aku mengangkat tubuhku dan..
"PLAAAAK.~ !" 
eh, dia menamparku 
aku terpaku sambil memegang pipi kiriku.


"Kau !! semua gara-gara kau ! Kau tidak tau apa kalau aku lagi buru-buru hah ?" dia terlihat sangat marah. Dia melirik ke arah luar jendela. 
"Dia jadi gara-gara dia juga ya hah? "
Aku kaget kenapa dia malah menyalahkan Sungmin, dia kan tidak ada hubungannya.
"He...hey tidak usah bawa-bawa Sungmin ya ! dia kan tidak salah. Lagian yang salah itu kamu,  kamu yang terlalu buru-buru. Kamu yang tidak lihat aku berdiri disini. Iya kan ?"
"DIAM !!.., semua salah mu ! gara-gara melihat anak itu kau jadi menabrakku !!! lihat semuanya berantakan kan, kau harus bertanggung jawab !!"  Dia menggunacng-guncangkan pundakku. Seram. ku tidak pernah melihatnya semarah ini. Dia seperti orang yang tidak sadar. Air mataku hampir keluar.


"Hey, apa yang kalian lakukan!" 
Aku tidak berani menghadap belakang. Aku masih melihat raut wajah Kyuhyun yang menyeramkan saat marah. Kali ini air mataku benar-benar keluar. Suara tapak sepatu mendekat dan menarik tangan kyuhyun dari pundakku.


"Kau telat mengumpulkannya!" songsaenim berkata dengan santainya lalu meninggalkan kita berdua. 
Aku lihat raut wajah Kyuhyun berubah. Dia benar-benar shock. Kepalanya menunduk dan dia mulai membersihkan kertas-kertas itu.
"Pergilah"
"Ah..eh.. mianhae a..aku tidak tahu jadinya akan begini" aku benar-benar menunduk dan mngusap kedua mataku.
"Pergi"
"Aku bantu membersihkannya ya?" 
"Tidak usah" Dia tetap menunduk dan tangannya masih sibuk membersihkan puing-puing beling.
"Ng..tapi itu.."
"TIDAK USAH CEPAT PERGI !!" 
Aku tersentak kaget mendengarnya.
"Baiklah" Aku menunduk sekali lagi dan meninggalkannya.


Sejak saat itu dia membenci kita berdua. 


------------------------------


Akhirnya pelajaran tambahan ini selesai juga dan waktunya pulang. Asiik pulang bareng Sungmin hari ini hahaha senangnya benar-benar malam yang indah . hihihi
"Plak"
"Aaa.~" dia menjatuhkan bukunya tepat di atas kepalaku 
"Ngapain kamu senyum-senyum begitu, ini udah malam tau!"
"Aiish, kau mengganggu tau"  
"Sudahlah kalian berdua, ayo kita pulang bersama"
"Mwo ?" 
"Ne,  sooyoun-ah ?"
"Aniyo ! aku tidak mau pulang bersama gadis menyebalkan ini" 
"Ah.. sudahlah kalau Kyuhyun tidak mau pulang bersama, ayo kita pulang bersama " dia menatapku ramah dengan senyumnya yang khas .


Eh ? ini ? bukan mimpi kan ? seseorang cubit aku !!  dia mengajakku pulang, tapi di sisi lain aku sebal dengan Kyuhyun dia itu bukan karena tidak mau pulang dengan ku tapi dengan Sungmin, dasaar ..~


Aku sudah hampir sampai gerbang sekolah dan di tangan kiri ku sudah ada segelas jus apel. Ya namja di sebelah ku ini yang membelikannya hahaha. Tidak tau kenapa kantin disekolah masih buka dasar kantin ajaib. 


"Sungmin-ah kau sruut.. tidak sruut.. dijemput ya " minuman ini ternyata sudah hampir habis. 
"Hahaha itu karena aku mau pulang denganmu" 
"Ha? waeyo?" Aku aku kaget untung tidak disaat aku menyeruput minumanku bisa-bisa aku tersedak 
"Mmm..~ tidak kenapa-kenapa hanya ingin. Makanya tadi kutelefon sopir ku untuk tidak menjemputku"
"BUUUH..uhuk..uhuk~ " aku tersedak sampai menyemburkan minuman yg barusan ku minum
"Eh, kau kenapa? gwenchanyo ?" dia menepuk-nepuk punggung ku
"Ng..~ ah aniyoo aku tidak apa-apa." 
Aaah..Babo jadi tadi itu dia menelefon sopirnya haah.. bisa-bisanya aku mengira dia menelfon pacarnya hahaha syukurlah, tapi kalau dia tau apa yang aku pikirkan tadi apa jadinya. 


Kita terus berjalan tidak terasa sudah sampai rumahku.


"Ini ya rumahmu, masih sama seperti dulu ya"
"Ha? apa ? " 
"Ah, bukan apa-apa, rumah mu bagus "
"Ahaha gomawo ng..~ apa kau mau mampir dulu ? "
"Ah, aniyo tidak usah ini sudah malam. Annyeong sampai ketemu besok Soo youn ssi" dia melambaikan tanganya 
"Annyeong " aku melambaikankan tangan


Akupun memasuki rumah.


"Siapa itu?" Oppa sudah berdiri didepanku
"Hah?" 
"Kamu bicara dengan seseorang kan tadi"  
"Iya"
"Siapa ? itu pacarmu ya? kenapa kau tidak cerita?"
"Pacar? bukan oppa dia bukan siapa-siapa?"
"Lalu kenapa sampai malam begini?" aku benar-benar di interograsi malam ini 
"Itu.. pelajaran tambahan "  
"Pelaharan tambahan, bagaimana bisa ? Murid sepintar kamu tidak mungkin mengikuti pelajaran tambahan kan?"
''Aaah...~ itu ceritanya panjang"Aku melewati oppa begitu saja 
"Kau sudah tidak mau cerita lagi ya?  "
"Ah, Oppa berhenti lah seperti anak kecil aku cuma tidak mau cerita. Aku capek!"
"Braaak.~"  aku menutup pintu kamar


Haaah.. seperti biasa. Kecemasan oppa terhadapku memang terlalu berlebihan tapi mau gimana lagi itulah oppa ku, selalu mengawasiku. Mungkin dia tidak ingin aku salah memilih pacar seperti waktu itu akhirnya aku juga yang sakit. Aku berbaring di tempat tidur.


"Tiing...Tiing~ "
"Suara itu.. piano lagi"


Seperti biasa piano lah andalannya dia selalu memainkannya. Untuk meredam emosinya dan aku yang mendengarkannya pun tak bisa marah lagi. Perasaan ku langsung damai. Alunannya begitu indah.


"Eh !?" aku melihat ke arah meja kecil ku di samping tempat tidurku. Selembar kertas. 
"Ng.~ kontes memainkan piano? di Babtol's. Ha?? ko di Babtols ?? "
"Mmm.~ kalo begini aku ketemu dia lagi dong haah..~ ah iya oppa ikut ga ya ? dia kan sudah bekerja tetap disana jadi pianis dan penyanyi, berarti aku ya ? hmm.~" 


Aku mengganti bajuku. Oppa juga pasti sudah menyiapkan makan malam.


"Oppa..~" aku memanggilnya
"Ne.~"
"Aku lapar" 
"Sebentar ya akan kupanaskan supnya" daia berhenti memainkan pianonya
"Hehe gomawo" 
" ... "
"Oppa, kau ikut kontes piano itu ?"
"Kau sudah liat ya? Tentu saja"
"He ? Oppa kan sudah bekerja disana masa masih ikutan kontes" 
"Memang kenapa? hadiahnya lumayan loh" Katanya sambil melongokan kepalanya dari dapur
"Hmm..~ aku tidak boleh ikut ya ?
"Tidak "
"Waeyo ? "
"Karena kalau kamu ikut nanti kamu yang menang" 
"He?!  teknik bermainku kan tidak sebagus oppa"
"Bukan masalah itu tapi lihatlah jurinya"
"He?" aku melihat lembaran tadi yang masih aku pegang. Aku perhatikan baik-baik dan.. KIM JONG WOON !! ~ 
"Ah, Jong woon oppa !! pantas saja"
"Kalau dia jurinya pasti kamu kan yang akan menang. Dia itu memang tidak pernah berhenti mengerjarmu ya? begitu juga eommanya malah terus mendukung anaknya itu" 
"Ahaha iya iya, tapi walaupun begitu itukan sahabat oppa juga kan ?" 
"Nih " dia meletakan semangkuk sup ke meja makan
"Ceritakan yang tadi, oke? " Katanya sambil melepas celemeknya
"Haah.~" aku menghela napas panjang, dasar oppa masih penasaran saja. 
"Oppa.. tadi itu cuma teman ku saja dan alasan aku pulang malam karena aku ikut pelajaran tambahan karena aku ketiduran tadi " 
"Lalu siapa nama lelaki tadi ?"
"Sungmin. Lee Sungmin "
"MWO ? "
"Ne, sungmin waeyo oppa?
"Sungmin ?! Lee sungmin? dia yang anaknya Lee ChunHwa pemilik perusahaan SenBill itu ?"
"ne , oppa mengenalnya?" aku mengerutkan dahi
"Kau tidak boleh berteman dengannya lagi.. dia..Lee Chunhwa "
"Ne, mwo ? " 
"..."
"Apa oppa kau membuatku penasaran " aku semakin bingung melihat ekspresi oppa yang sedikit kesal.  
"Dia.. " oppa menarik nafas panjang
"..."
"Ah, mungkin ini saatnya kamu tahu. Dia.. dia.. yang membunuh umma dan appa kita."
"Mwo ?! " Mataku hampir keluar
"...."
"Itu bohongkan oppa, tidak mungkin kan ?"
"Itu benar" oppa menghela napas panjang lagi.
"Mungkin ini saatnya aku cerita semuanya"

Oppa menceritakan semuanya. Berat untuk menerima kenyataannya. Singkat cerita, Orang tua Sungmin bercerai dan appanya sungmin menyukai ummaku karena appa ku bekerja di perusahaan Sendbill . Memang saat umma dan appa masih ada aku sempat melihat mereka tidak akur tidak seperti biasanya. Dan akhirnya appa tau kalau Lee chunhwa, ayahnya Sungmin menyukai umma akhirnya saat itu terjadi. Appa yang marah langsung mendatangi Lee Chunhwa dan memakinya lalu mengancam akan menjatuhkan perusahaannya 2 hari kemudian kejadian itu di berita. Kantor direktur utama perusahaan Sendbill hampir terbakar. Ternyata tersangkanya adalah appa sendiri dia kesal karena perlakuan ChunHwa yang kurang sopan terhadap umma. Aku tidak pernah tau appa melakukan itu padahal saat melihat berita itu kami sekeluarga melihat berita itu. 


Malam itu tepatnya seminggu kemudian. Kecelakaan itu yang membuat appa dan umma tewas di tempat. Yang melakukan memang bukan lee chunhwa sendiri tapi bawahannya. Shin Dongho, adik angkat Sungmin yang menceritakan sendiri. Dongho mendengar percakapan appanya. Chunhwa mulai khawatir akan ulah appaku yang menjadi-jadi maka dari itu Chunhwa membunuh umma dan appa ku sebelum perusahaannya benar-benar hancur.
Sakit sekali mendengar ceritanya. Sekarang, Air mataku sudah tidak bisa kutahan. 


Kita diam ..
"A..aku sudah terlanjur hiks..  menyukainya bahkan sangat mencintainya hiks.. ini pasti tidak mudah untuk melupakan begitu saja hiks..hiks.."sesenggukan aku berkata 
"Aku tau itu susah tapi kau harus ingat umma dan appa kan" dia menangkup pipiku dengan tangannya.
"tapi bagaimana kalau tidak bisa hiks..?" 
"Oppa tau kamu bisa melupakannya" sekarang dia memegang kedua tanganku, aku menunduk dan terus menangis sekarang. 


kreek.~  aku berdiri dari kursi meja makan, rasanya nafsu makanku lenyap begitu saja. 
Aku pergi ke kamar. Air mataku benar-benar tidak tertahan. Kenapa? kenapa mesti Sungmin ? dia orang yang kucintai sekarang kenapa begini jadinya?. Aku berbaring di ranjang hingga akhirnya aku tertidur. 


Paginya*
Aku berjalan menuju halaman belakang. Udara di halaman belakang memang sejuk dan tumben sekali aku bangun sepagi ini dan oppa juga masih tidur. Aku Merenggangkan badanku 


"Mmm..huaaaaah"
Breeg~
"Jagiyaa.. annyeong.." 
"Gyaaaa.. oppa" dalam sekejap 2 tangan oppa sudah melingkar di perut ku dia memelukku dari belakang secara diam-diam.
"Kau buat ku kaget tau, dan jangan panggil aku jagiya lagi ah"
"Hihihi, kenapa? aku sayang  kamu kan ?" dia makin memeluk ku erat
"I..iya iya udah lepasin" aku memegang tangan oppa untuk melepasnya
ah apa ini ?~ 
"Hahaha, iya iya sudah sana kamu mandi nanti kau telat lagi"
"Huh, kali ini aku tidak akan telat lagi, lihat saja" kataku sambil membalik badan pergi meninggalkan oppa
"Hihihii"


aku melihat telapak tanganku. Aku diam sejenak memandangi telapak tangan ku. Kali ini aku berbalik badan melihat oppa tepatnya hanya punggungnya. Oppa masih bisa bercanda di saat seperti ini ...


--------------------------------------------------------------------------------------------------


fuaah kelar juga hahaha  otthoke ? jelek ya ?? mianheyo >< ~ 
maap lama juga yaaa ..~ 
sapa aja yg baca mhon komen dan like.a ~ 


gomaWOOK 























Tidak ada komentar:

Posting Komentar